IKA KPI Unismuh Makassar Sambut Ramadan, Ini Kiat-kiat Yang Perlu Dilakukan

LENTERA.PRESS, Makassar – Ikatan Keluarga Alumni Komunikasi dan Penyiaran Islam (IKA KPI) Universitas Muhammadiyah Makassar bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) KPI menyelenggarakan Tarhib Ramadan via daring, Sabtu, 9 Maret 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyiapkan diri menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

Tarhib Ramadan ini diisi oleh Kepala Sekolah MA Pondok Tanwir Sunnah Gowa, Ustaz Asri, S.Sos.

Dalam pemaparan materinya, Ustaz Asri yang juga merupakan Alumnus Prodi KPI Unismuh Makassar menyampaikan kiat-kiat menyambut sekaligus memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadan.

Ada 6 kiat-kiat yang disampaikan dalam Tarhib Ramadan ini, di antara yaitu:

1. Menata niat

Dalam setiap ibadah niat adalah penentu diterima atau tidaknya suatu ibadah di sisi Allah Swt. Oleh karena itu, niat adalah hal utama yang harus ditata sebelum melaksanakan ibadah.

“Kita semua paham konsep dasar ini, bahwa kesahihan ibadah itu salah satunya ditentukan dari niatnya. Jika niat kita puasa untuk Allah maka bernilai ibadah. Tapi jika diniatkan misalnya untuk diet maka itu tidak termasuk ibadah,” ujarnya.

2. Bertaubat kepada Allah

Disadari atau tidak dosa manusia kepada Allah memiliki dampak kepada kualitas ibadah yang mereka kerjakan.

“Dosa kita kepada Allah bahkan kepada manusia itu berefek pada kualitas ibadah yang kita kerjakan,” urainya.

“Sebenarnya kita memohon ampun (bertaubat) kepada Allah itu setiap saat. Tapi untuk amal-amal besar kita perlua bertaubat supaya bisa lebih siap menjalaninya,” sambungnya.

3. Memahami betapa bernilainya waktu

Semua manusia hidup dengan waktu yang sama: 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam sepekan dan 30 hari dalam sebulan. 

Manusia yang beruntung adalah manusia yang dapat memaksimalkan waktu untuk beribadah kepada Allah Swt.

“Kita semua punya waktu yang sama selama Ramadan. Mari kita maksimalkan waktu untuk ibadah,” jelasnya.

4. Memahami fiqih puasa

Semua aktivitas manusia butuh pengetahuan untuk melaksanakannya. Apalagi ibadah yang kaitannya dengan Tuhan tentu jauh lebih butuh ilmu.

Ibadah puasa yang akan dikerjakan di bulan Ramadan butuh ilmu namanya fiqih. Ilmu tentang sah atau tidak puasa. Ilmu tentang hal-hal dianjurkan dan hal-hal yang sebaiknya dihindari.

“Dalam shahih Bukhari ada bab khusus soal ilmu. Bab Al-Ilmu Qablal Qauli Wal Amal (Bab Ilmu sebelum Berkata dan Beramal),” terangnya.

5. Mempersiapkan fisik dengan baik

Ibadah puasa yang dikerjakan di bulan ramadan adalah salah satu ibadah yang membutuhkan persiapan fisik yang baik.

“Puasa yang kita kerjakan selama Ramadan itu yang utama adalah menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa (salah satunya makan minum). Karena itu dibutuhkan kekuatan fisik yang baik untuk memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadan,” paparnya.

6. Banyak berdoa

Persiapan Ramadan yang tidak boleh luput dilakukan adalah berdoa kepada Allah Swt. Sebab manusia hanya bisa merencanakan, Allah lah yang menentukan pada akhirnya.

“Doa ini adalah inti dari sebuah ibadah,” pungkasnya. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *