Kekuatan Ruh Jama’ah

oleh: Uly Eka Saputri

Iman adalah sumber kekuatan bagi setiap umat Islam di seluruh penjuru dunia. Kesatuan dan kebersamaanyang terpatri kuat dalam jiwa-jiwa umat Islam menunjukkan kepribadian sangat kokoh, sampai segala bentuk kebatilan tak kuasa melumpuhkannya.

Ada seorang pemberani yang dapat dijadikan contoh, yaitu Rib’i bin ‘Amir, utusan Sa’ad bin Abi Waqash dalam perang Qadisiah. Kekuatan Imanya yang memperlihatkan sosok yang kuat dan pemberani sebagao panglima peran persia, Rustam, yang disegani banyak orang. Tak sedikit pun ketakutan dalam diri Rib’i, sampai Rustam, pun menanyainya “Siapa kamu? Dan siapa kalian?”

Rib’i menjawab, “Kami adalah suatu kelompok yang diutus Allah untuk menghentikan siapa pun yang menyembah manusia agar ia menyembah Allah semata, mengubah kehidupan dunia yang sempit menjadi lapang leluasa serta mengganti agama-agama yang penuh aniaya dengan agama Islam yang berkeadilan.”

Kekuatan iman akan sangat bermakna dan sempurna jika cinta seorang Muslim sudah mempatrikan Allah SWT dalam jiwa mereka. serta utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw, kemudian kecintaan tersebut meluas kepada selain keduanya.

Berdasarkan imanlah hubungan manusia akan harmonis dengan nilai-nilai agama yang diajarkan. Dengan demikian, maka insyaallah seseorang akan mencapai tingkatan iman yang kuat sehingga bisa merasakan manisnya iman yang menyinari jalan kehidupan.

Sesungguhnya bersama dalam taat adalah hal yang terindah di setiap episode kehidupan. Dan menyampaikan kebenaran Islam di tengah hegemoni pemikiran asing tidaklah mudah. Jika saja ada pendapat yang bertentangan dengan mereka yang membenci kebersamaan, tunggulah akan dihadirkan isu untuk menenggelamkan realita dan fakata yang terjadi.

Dalam Islam, konsep hidup berjamaah (bersama) juga menempati posisi yang sangat tinggi. Bahkan, hidup berjamaah merupakan salah satu aspek terpenting untuk menegakan Islam secara kaffah. Allah SWT. secara jelas menyuruh ummat manusia untuk hidup dalam bingkai jamaah.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS surat, Ali Imran : 103) terjemahanya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya agar kamu mendapat petunjuk”.

Pada ayat yang lain juga di tegaskan(QS. As-Shaff : 4) Allah SWT. terjemahanya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Dan bukan hanya ayat Allah SWT. Nabi Muhammad Saw. juga bersabda: “Berdua lebih baik daripada sendiri, bertiga lebih baik daripada berdua, berempat lebih baik daripada bertiga, maka hendaklah kalian tetap bersama jamaah, karena sesungguhnya tidak akan mengumpulkan umatku kecuali atas sebuah petunjuk (hidayah).”

Kita juga bisa melihat keutamaan hidup berjamaah lewat untaian kata mutiara dari Khalifah Umar Bin Khattab. Sebuah perkataan yang sangat menyentuh dan menjadi evaluasi untuk kita bersama yaitu, “Tidak ada Islam akan sempurna pengamalannya kecuali dengan jamaah.” Artinya adalah dengan hidup berjamaah, maka kita akan bisa melaksanakan ajaran Islam secara maksimal.

Dengan memahami bahwa pentingnya kekuatan ruh jamaah di seluruh penjuru dunia, maka ummat Islam butuh perisai dan pelindung agar Aqidahnya awet. Apatah lagi, kaum Muslim saat ini diperangi dengan pemikiran asing dari berbagai aspek. Kekuatan ruh jamaah dengan terus memperjuangkan Islam agar nilai-nilai keIslaman tumbuh dalam diri umat dan terus tersebarluas sampai penjuru dunia.

Wallahu a’lam Bish-sawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *