Puisi: Bangkitlah Wahai Para Narator

Oleh: Muh Imran, S.Sos

Wahai kalian yang hari ini bertanya-tanya tentang sebuah peran dalam hidup dan risalah ini. Janganlah tinggal terdiam membisu melihat realita.

Saatnya bangkit dari sebuah keterpurukan, kemalasan membaca, berpikir, berdiskusi, beradu ide dan gagasan. harus enkau jauhi kemalasan itu

Ayo bangkit dari semua yang membuatmu tak produktif lagi dalam dialektika dari bacaan-bacaan buku.

Era dan fase ini kamu harus hadir sebagai pembangkit jiwa dan raga dengan ruh yang kuat dari dalam jiwa.

Yang siap untuk bertarung, dengan mentalitas dan kualitas yang kamu miliki, jangan biarkan masalah terus bertumpuk tanpa solusi.

Olehnya hadirlah sebagai penggerak, memenejeri segala hal yang perlu untuk kita selesaikan dalam kehidupan sosial hari ini yang cukup banyak masalah yang menumpuk.

Ku yakin bahwa aku, kamu dan kita semua bukan lah yang tidak tau dan tidak sadar atau bahkan tak melihat persoalan-persoalan di sekitar kita atau bahkan dalam diri kita masing-masing.

Jadilah pemuda sebagai kekuatan kebangkita dan jadilah pemuda yang mengibarkan fikrah dan panji-panji kebenaran.

“Secerca Cinta dibalik pikiran yang ditumpuk dinamika realitas yang timpang.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *