Soal Potensi Diri dan Lingkungan Strategis Kita

Oleh: Agung Wahyudi

Di antara hal-hal mendasar yang perlu kita pahami dengan baik mengenai diri kita adalah soal potensinya. Potensi kita bersifat nisbi. Bisa dikembangkan. Ini kelanjutan dari tulisan sebelumnya soal misi hidup dan umur yang terbatas.

Allah swt telah memberikan kepada kita bahan mentah dari potensi diri ini yaitu fisik, akal dan nurani (hati). Ini bahan mentah potensi diri kita dan ini terbuka untuk ditumbuhkembangkan.

Tidak seorang pun yang mengetahui batas dan ujung dari potensinya sebelum ia betul-betul berusaha mengembangkan. Sebab semua upaya yang kita lakukan hanya bersifat relatif dan sangat terbuka untuk terus dikembangkan.

Tidak seorang pun juga yang punya peta potensi dirinya secara sempurna. Oleh karena itu, tugas kita hanya satu yaitu memaksimalkan potensi yang sudah ada sembari mencari dan menumbuhkan potensi lainnya.

Untuk memaksimalkan peran-peran kita dalam kehidupan sikap kita seharusnya adalah mengembangkan kapasitas internal (potensi diri) secara berkesinambungan.

Soal lingkungan strategis, sering kali kita dibuat kebingungan untuk memberikan kontribusi terbaik dimana. Di tempat kelahiran atau di tempat bersekolah atau di tempat dimana kita saat ini sedang bekerja.

Soal lingkungan ini penting dicermati dengan baik karena pada akhirnya kita akan berbicara soal apa celah yang ada di lingkungan tersebut dan kita punya tawaran solusinya dari potensi diri yang kita punya.

Namun, soal lingkungan ini tidak perlu begitu khawatir karena biasanya lingkungan eksternal kita seperti tanah kelahiran, orang tua, suku bangsa dst adalah takdir Allah untuk kita.

Kenapa kita tidak dilahirkan di Palestina misalnya? Karena boleh jadi Allah menginginkan kita berperan secara optimal di Indonesia. Dan begitu seterusnya.

Maka seharusnya sebagai seorang manusia muslim dalam hal ini yang perlu kita lakukan adalah mempertemukan kapasitas inti kita dengan peluang atau celah yang ada di lingkungan itu.

Jika keduanya bertemu itulah yang kemudian dinamakan momentum sejarah: bertemunya kesiapan dan kesempatan dalam waktu bersamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *