LENTERA.PRESS, Makassar – Tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Asistensi Mengajar Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Makassar menyelenggarakan Psikoedukasi mengenai peer pressure kepada siswa-siswi anggota organisasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) MAN 2 Kota Makassar pada Selasa (13/05) lalu.
Adillah Afifah ZR. salah satu Mahasiswa BKP MAN 2 Kota Makassar menjelaskan mengenai tema yang diangkat dalam psikoedukasi tersebut yaitu “Peer pressure: Tekanan Tak Terlihat di Balik Pergaulan”.
“Psikoedukasi yang kami selenggarakan mengangkat tema “Peer pressure: Tekanan Tak Terlihat di Balik Pergaulan” atau yang artinya Tekanan Teman Sebaya: Tekanan Tak Terlihat di Balik Pergaulan.
Alasan Mahasiswa BKP Man 2 Kota Makassar mengangkat tema tersebut, karena berdasarkan data awal yang telah dilakukan menunjukkan siswa-siswi merasa mendapat tekanan dari teman sebayanya yang berdampak pada perilaku mereka. Tema ini menggambarkan tentang bagaimana mengenali, mencegah, dan meningkatkan kesadaran diri mengenai pengaruh peer pressure terhadap perilaku, keputusan, serta kesehatan mental dan emosional individu, terutama pada remaja.
“Alasan kami mengambil tema ini karena berdasarkan data awal menunjukkan siswa-siswi merasa mendapat tekanan dari teman sebayanya yang berdampak pada perilaku mereka. Tema ini menggambarkan tentang bagaimana mengenali, mencegah, dan meningkatkan kesadaran diri mengenai pengaruh peer pressure atau tekanan teman sebaya terhadap perilaku, pengambilan keputusan, juga kesehatan mental dan emosional individu, terutama pada remaja,” ungkap Adillah.
Salah satu dari tim BKP MAN 2 Kota Makassar, Aisyah mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya psikoedukasi dengan tema Peer pressure adalah untuk memberikan gambaran kepada siswa-siswi agar bisa meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengenali, mengelola, dan menghindari pengaruh negatif tekanan teman sebaya.
“Tujuan dari psikoedukasi yang kami lakukan adalah Untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam kepada siswa-siswi agar bisa meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengenali, mengelola, dan menghindari pengaruh negatif tekanan teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
A Varah Padilla Pratiwi yang juga merupakan salah satu bagian dari Mahasiswa BKP MAN 2 Kota Makassar mengatakan bahwa dalam psikoedukasi yang diadakan tersebut menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya, yaitu Novita Maulidya Jalal, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang merupakan salah satu dosen Fakultas Psikologi UNM.
“Pada psikoedukasi dengan tema Peer pressure tersebut, kami menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya yaitu Novita Maulidya Jalal yang merupakan salah satu dosen kami di Fakultas Psikologi UNM,” jelas Varah.
Pelaksanaan psikoedukasi psikologi tersebut di tuai komentar positif dari para peserta, di mana salah satunya yaitu Miysha Nadhila Prasojo salah satu siswi kelas X MAN 2 Kota Makassar, mengatakan bahwa psikoedukasi peer pressure tersebut membuat Miysha mendapatkan pengalaman serta wawasan baru tentang peer pressure mengenai dorongan dari teman sebaya agar individu melakukan sesuatu terlepas dari apakah individu tersebut menginginkannya atau tidak, baik yang bersifat positif maupun negatif.
“Dengan adanya psikoedukasi kemarin saya mendapatkan banyak edukasi baru atau pengalaman baru dan wawasan mengenai apa itu peer pressure, salah satunya yang saya ketahui yaitu peer pressure adalah dorongan dari teman sebaya agar individu melakukan sesuatu terlepas dari apakah individu tersebut menginginkannya atau tidak. Peer pressure itu memiliki dua jenis, yaitu peer pressure yang bersifat negatif dan juga peer pressure yang bersifat positif. Jadi hal tersebut kembali dari orang tersebut, apakah ingin terpengaruh oleh temannya yang mengarah ke negatif atau positif,” ucap Miysha.
Sejalan dengan hal tersebut, Aliyah Lestari kelas XI MAN 2 Kota Makassar yang juga merupakan salah satu peserta psikoedukasi mengungkapkan bahwa dari psikoedukasi kemarin Aliyah mendapatkan wawasan tentang peer pressure di mana terdapat faktor-faktor, bentuk-bentuk, dan cara menghadapi peer pressure, salah satunya yaitu dengan percaya terhadap diri sendiri karena hal tersebut akan mempengaruhi masa depan.
“Dari psikoedukasi kemarin saya mendapatkan pelajaran tentang peer pressure yaitu tekanan dari teman sebaya yang di mana terdapat faktor-faktor, bentuk-bentuk, dan cara menghadapi peer pressure yang di mana salah satunya yaitu dengan percaya diri, tidak boleh iri dengan orang lain, harus percaya diri karena kalau mengikuti gaya orang lain mungkin kita merasa harus menjadi orang itu, jika hal tersebut merupakan contoh atau lingkungan yang tidak baik, maka akan mempengaruhi masa depan kita,” tutur Aliyah.
Akhir kata, Adillah mengungkapkan harapan dengan terlaksanakannya psikoedukasi tersebut yaitu semoga para siswa-siswi MAN 2 Kota Makassar dapat memahami dengan baik dan mengimplementasikan apa yang telah disampaikan oleh narasumber.
“Harapan kami dengan psikoedukasi dengan tema peer pressure tersebut, para siswa-siswi MAN 2 Kota Makassar dapat memahami dengan baik dan mengimplementasikan apa yang telah disampaikan oleh narasumber,” tutupnya.