Ini Pidato Pertama Prabowo; Ia Bertekad Selesaikan Kemiskinan di Indonesia

LENTERA.PRESS, JAKARTA – Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2024 Prabowo Subianto dengan Wakil Gibran Rakabuming Raka yang dilaksanakan di gedung MPR/DPR di jakarta pada Minggu, 20/10/2024.

Prabowo dalam pidatonya sangat bergebuh dan penuh semangat menyapaikan bahwa negara ini punya sejarah sendiri dan dengam perjuangan sampai kemerdekaan di dapatkan bangsa Indonesia.

Prabowo Subianto dalam pidatonya pada live yutube Kumparan “Saya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan Undang-Undang Dasar kita,untuk menjalankan segala aturan yang berlaku dan untuk berbakti pada negara dan bangsa, sumpah tersebut kami akan jalankan dengan sebaik baiknya,” ucapnya

Dengam segenap sumpah di hadapan rakyat merupakan tekad ia dalam menjalankan kepemimpinan satu periode kedepan.

Di tengah pergulatan dunia global hari ini ia menyatakan bahwa bangsa yang besar harus bisa menghadapi setiap kondisi dan keadaan.

Pidato Presiden RI 2024 yang dilantik, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia dengan sejarahnya sendiri merupakan hal yang penting menjadi kekuatan bangsa.

“Sesungguhnya sejarah kita adalah sejarah kepahlawanan, penuh pengorbanan, penuh keberanian, tidak hanya pemimpian-pemimpin tapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan, bahkan Invasi-invasi dari bangsa lain,” sambungnya

“Kita paham dan kita mengerti bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah, kemerdekaan kita, kita dapat dengan pengorbanan yang sangat besar dan kita harus paham dan ingat selalu pengorbanan yang paling besar, pengorbanan dari rakyat kita yang paling miskin,” sambungnya

Indonesia dengan kemerdekaan yang direbut sendiri merupakan sejarah bangsa yang tidak boleh dilupakan, pengorbanan para rakyat yang memberikan makan, karena saat perjuangan kemerdekaan belum ada APBN dan penghasilan negara lainya, juga para tentara tidak diberikan gaji untuk berjuang.

“Siapa yang beri makan kita, yang beri makan, para petani di desa, nelayan, para pekerja terus menerus, mereka yang mendirikan rebuplik Indonesia ini,”

Tantangan dalam mengurus negara ini bukan hanya tantangan dari luar, tapi banyak tantangan itu datang pada diri sendiri sehingga tidak ada keberanian diri yang tumbuh pada diri masing-masing, untuk mengelola sumber daya bangsa sendiri.

“Marilah kita berani mengawas diri, menatap wajah kita sendiri dan memperbaiki diri kita sendiri, mengoreksi diri kita sendiri,”

Adanya kolusi di pemerintahan yang membuat negara ini masyarakatnya jadi miskin dan masih belum merasakan kemerdekaan, dan juga jangan terlalu percaya dengan data statistik yang betul terjadi dari keadaan bangsa ini.

“Jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik, yang membuat kita terlalu gembira terlalu cepat puas padahal kita belum melihat gambbaran sepenuhnya, kita merasa bangga bahwa kita diterimah dikalangan G20 kita merasa bangga bahwa kita ekonomi ke-16 terbesar di dunia, tapi apakah kita sungguh-sungguh paham, apakah kita melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita,”

“Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat kita yang tidak mendapatkan pekerjaan yang baik, banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus, kita harus berani menyelasikan itu semua dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,”

Prabowo menyatakan bahwa akan bisa mengatasi pangan dan kebutuhan rakyat yang tidak bergatung dari luar, bhakan bisa jadi lumbung pangan dunia.

“Kita diberikan karunia oleh tuhan yang maha besar tanaman-tanaman yang membuat kita bisa tidak tergantung pada bangsa lain, tanaman seperti sawit bisa menghasilkan solar dan bensin, kita juga punya, singkong, tebu, sagu, jagun dan lain-lain,”

Fokus kepemimpinan prabowo kedepan, akan mengutamakan kepentingan rakyat khususnya pada pangan dan juga kebutuhan rakyat seperti subsidi langsung pada yang membutuhkan.

Sistem harus baik dan hukum harus berjalan dengan baik dan para pemimpin harus bisa menjadi contoh

“Kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala, semua pejabat, semua eselon, dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan dan pemerintahan yang sebersih-bersihnya,”

Menjelang akhir pidatonya menyatakan bahwa kemiskinan harus dihilangkan di bumi Indonesia.