Tulisan sebelumnya kita membahas soal potensi diri dan peran. Ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya sekaligus penutup dari tema soal konsep diri muslim.
Sebagaimana tulisan sebelumnya, setelah merumuskan peran-peran yang kita inginkan, kita harus menentukan faktor-faktor pendukung dari setiap keinginan atau peran yang kita inginkan.
Faktor-faktor pendukung ini bisa dibagi dalam beberapa yaitu faktor fisik, intelektual, spiritual, emosional, jaringan sosial, dan dukungan finansial. Faktor-faktor di atas adalah bagian dari kapasitas internal kita yang akan menentukan “daya tindak” kita.
Faktor-faktor inilah yang sangat menentukan apakah keinginan-keinginan kita akan menjadi realitas. Faktor-faktor inilah yang secara berkesinambungan kita perhatikan untuk menuju keinginan-keinginan kita.
Misalnya, soal kondisi fisik. Kondisi fisik seperti apakah yang diperlukan untuk menjalankan peran yang kita inginkan secara sempurna? Atau pengetahuan apa sajakah yang perlu kita kuasai untuk menjalankan peran tersebut dengan baik? Atau kemampuan berpikir seperti apakah yang diperlukan untuk menunaikan peran tersebut dengan baik?
Jadi untuk setiap orang akan berbeda pengembangan dirinya karena perlu menyesuaikan dengan peran atau keinginan yang dikehendaki. Misalnya Ilmuwan dan Olahragawan. Tentu untuk aspek fisik olahragawan tentu lebih perlu unggul dari ilmuwan. Dan begitu seterusnya.
Oleh karena itu, buatlah rencana pengembangan kapasitas internal dalam keenam aspek tersebut di atas. Dan pada akhirnya semua peran yang kita inginkan atau bahkan apapun yang kita inginkan harus diiringi dengan rencana pengembangan kapasitas internal. Inilah hakikat dari pengembangan diri.
Cara sepertinya inilah yang akan membuat kita menjadi pembelajar seumur hidup. Karena selalu ada hal yang perlu kita siapkan untuk setiap keinginan yang dapat berubah setiap saat. []
Agung Wahyudi, Direktur Lentera Institut dan Penulis tema-tema pengembangan diri muslim.