Akar dari semua tindakan, perilaku, kebiasaan, dan karakter kita adalah pikiran kita sendiri. Akar dari kepribadian kita adalah pikiran kita sendiri.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bagaimana taktik Setan menggoda manusia hingga akhirnya ia bermaksiat. Kata beliau, Setan menggoda manusia dengan tahapan-tahapan. Dan ini juga yang kalau dilihat dari sisi berbeda menjadi tahapan dari terbentuknya karakter manusia.
Yang pertama adalah tahapan pikiran. Di tahapan ini ada tiga tingkatannya: lintasan pikiran, kemudian tersimpan di memori ingatan lalu terakhir menjadi ide (fikroh). Di tahapan terakhir ini sudah jelas bentuk dab gambarannya.
Yang kedua adalah tahapan hati. Ide yang awal telah jelas gambar dan bentuk belum terjadi sebelum ia masuk dan melewati tahapan hati. Di tahapan ini juga tiga tingkatannya: yakin, mau dan tekad. Tekadlah yang menjadi jembatan antara ide dan kenyataan (amal/tindakan).
Yang ketiga adalah tahapan fisik atau tindakannya. Ide yang punya kekuatanlah (tekad) yang akan tampak dalam tahapan tindakan ini. Tidak akan ada tindakan nyata sebelum ia melewati dua tahapan sebelumnya (pikiran dan hati). Jadi, tindakan seseorang adalah output, sedangkan inputnya adalah pikirannya.
Kita ulangi prosesnya: mulai dari lintasan pikiran – turun menjadi memori ingatan – turun lebih dalam lagi menjadi ide. Dari ide turun ke wilayah hati pada awalnya berupa keyakinan – setelah itu ada kemauan untuk melakukan – kemauan tidak akan menjadi tindakan nyata sampai ia punya tenaga yang namanya tekad. Dari tekad inilah keluar dalam bentuk tindakan – tindakan yang diulang-ulangi namanya karakter atau akhlak.
Demikianlah, kita lihat bagaimana kepribadian kita dibentuk dari pikiran-pikiran kita. Demikian juga selanjutnya, kualitas pikiran-pikiran kita akan membentuk kualitas kepribadian kita, dan kualitas kepribadian kita akan membentuk kualitas hidup kita, insyaAllah.
Kalau kata Margaret Thatcher, perhatikan pikiran kita karena ia akan menjadi ucapan, perhatikan ucapan kita karena ia akan menjadi tindakan, perhatikan tindakan kita karena ia akan menjadi kebiasaan, perhatikan kebiasaan kita karena ia akan menjadi karakter, dan perhatikan karakter kita karena ia akan menjadi takdir kita. []
Agung Wahyudi, Direktur Lentera Institut dan Penulis tema-tema pengembangan diri muslim.
Ya..ya..ya.. masuk akal.
Smoga bsa terus konsisten membuat tulisan2 seperti ini.
Mohon doakan terus kaka