Perbanyak Positif Thinking, Kurangi Overthinking

LENTERA.PRESS, Enrekang-Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu sekalian yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.” (QS Al Hujurat:12)


Ayat di atas sangat jelas Allah swt mengajarkan langsung melalui ayat nya dalam Al-Qur`an yang sudah jelas bahwa kitab yang memberikan petunjuk yang dimana siapa yang menjadikan sebagai (hudan) maka dia yang akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan pada kehidupan yang hakiki.
Maka dengan dasar itu sebagai dai harus menyadarkan diri atau membangun cara berpikir positif thingking, kenapa karena dengan itu maka aktivitas dakwah tak akan memilih siapa dan dimana akan berdakwah, tapi dengan membangun cara berpikir yang baik sebagaimana hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam;


Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A’raj dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yang paling dusta, dan janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi dan janganlah saling membelakangi, dan jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 5606)


Hadits di atas mengajarkan cara berpikir positif thingkin (husnudzon), dengan hadits dan ayat yang mengajarkan tentang berpikir yang baik, maka satu kesimpulan yang kita harus tanam pada setiap diri seorang mukmin yaitu “positif thinking” bil khusus bagi pengembang dakwah Islam.
Maka penulis mengajak kepada semua elemen umat Islam, mariki bahu-membahu dalam setiap kebaikan dalam hidup ini, dan saling menguatkan pada setiap rintangan atau ujian hidup yang diberikan Tuhan pada hambanya

Penulis : Muh Imran, S.Sos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *