LENTERA.PRESS, Makassar, 31 Oktober 2025 — Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar menggelar Stadium General sebagai rangkaian pembukaan Musyawarah Daerah (MUSDA) ke-VIII di Ruang Sipakalebbi, Balai Kota Makassar, Jumat (31/10).
Kegiatan ini mengangkat tema seputar pendidikan, keamanan, dan kepemudaan, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, kepolisian, dan pemerintah daerah.
Hilangnya Akhlak dan Kapasitas Pemuda
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Mustari Mustafa, S.Ag., M.Pd., menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi generasi muda saat ini.
“Ada hilangnya akhlak pemuda hari ini, sekaligus hilangnya kapasitas karena banyak yang tidak berkembang di era teknologi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesadaran pemuda untuk menjadikan kapasitas diri sebagai prioritas utama dalam bergerak dan berkontribusi bagi bangsa.
“Literasi kapasitas harus bisa dibaca dengan cara yang lebih luas, memperkuat literasi lain, sekaligus mendukung pemerintah dalam berdiplomasi,” tambahnya.
Isu Keamanan dan Tantangan Global
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kompol Asdar, S.Sos., menyoroti isu keamanan yang turut memengaruhi stabilitas sosial di masyarakat.
“Saat ini ada upaya pendegradasian terhadap institusi kepolisian. Padahal, jangan sampai karena satu oknum, institusinya ikut disalahkan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti meningkatnya keterlibatan anak di bawah umur dalam tindak kejahatan, yang menjadi tantangan tersendiri dalam penegakan hukum.
“Banyak pelaku kejahatan dari kalangan anak di bawah umur, sementara undang-undang membatasi proses penanganannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kompol Asdar menekankan bahwa dinamika global, seperti konflik Israel–Palestina, maupun isu nasional dan regional, turut berdampak pada situasi keamanan di Kota Makassar.
“Kami terus berbenah untuk memberikan rasa aman terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemuda dan Pembangunan Kota
Dari unsur pemerintah, Bryan Ramadhan Brahman, S.STP., M.A.P., perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, mengajak pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan kota.
“Pemuda perlu dijahit kembali agar mampu memikirkan masa depan Makassar,” tuturnya.
Menurutnya, perubahan perilaku pemuda yang cepat perlu disikapi dengan pendekatan yang adaptif.
“Selama ini keliru jika dikatakan pemerintah tidak memfasilitasi pemuda. Justru fasilitas sudah ada, hanya saja kesadaran dan kemauan pemuda yang perlu terus dipantik,” tegas Bryan.
KAMMI dan Peran Strategis Pemuda
Menutup kegiatan, Rustam Nurani, S.Sos., mewakili Alumni KAMMI, menegaskan komitmen organisasi dalam menjaga peran strategisnya di tengah dinamika bangsa.
“KAMMI siap berkontribusi dalam bidang pendidikan, keimanan, dan kepemudaan. Sebagai gerakan mahasiswa yang akademis, kami berkomitmen merawat keimanan dan mendorong pemuda agar terus aktif dalam perbaikan bangsa,” tegasnya.
uw41vj