Tulisan sebelumnya kita mengulas bahwa untuk mengembalikan keluhuran manusia muslim pada kegemilangannya, ia harus dipertemukan kembali dengan mata air yang membuatnya cemerlang seperti sedia kala.
Mata air kecemerlangan manusia muslim itu ada 8. Di antaranya yang pertama kita bahas kali ini: konsep diri.
Konsep diri adalah suatu kesadaran pribadi yang utuh, kuat, jelas dan mendalam tentang visi misi hidup, pilihan hidup, prinsip dan nilai hidup yang membentuknya, peta kompetensi diri, serta rencana kontribusinya. Inilah yang kita maksud konsep diri.
Konsep diri ini yang akan melahirkan keterarahan dalam hidup seorang manusia muslim. Tanpa konsep diri yang jelas dan kuat kita melihat manusia itu berjalan bak mayat hidup. Kata orang, hidup segan mati pun tak mau. Tidak ada keterarahan hidup.
Konsep diri inilah yang kemudian membentuk kesadaran dalam diri manusia untuk melakukan amal-amal unggulan dan kerja-kerja besar dalam hidupnya.
Konsep diri ini paling tidak mempertemukan 5 hal:
1. Antara kehendak-kehendak Allah dengan kehendak diri kita sebagai manusia
2. Antara model manusia ideal dan universal dengan kapasitas diri kita yang nyata dan unik
3. Antara nilai-nilai Islam yang komprehensif dan integral dengan keunikan pribadi kita sebagai individu
4. Antara ruang aksi dan kreasi yang disediakan Islam dengan kemampuan pribadi kita untuk beraksi dan berkreasi
5. Antara idealisme Islam dengan realitas kemampuan pribadinya.
5 hal ini yang akan menjadikan konsep diri kita rasional dan seimbang namun tetap dalam koridor yang menuntun kepada kecemerlangan manusia muslim yang diharapkan.
Dalam banyak konsepsi tentang pengembangan diri disebutkan hal serupa, bahwa untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan kita dalam pembentukan karakter adalah keseimbangan.
Konsep diri muslim ini akan kita uraikan di tulisan berikutnya. []
Agung Wahyudi, Direktur Lentera Institut dan Penulis tema-tema pengembangan diri muslim.
